Jumat, Maret 13, 2009

HUBUNGAN SANITASI MAKANAN DAN LINGKUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA ANAK BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS LEPO-LEPO KECAMATAN BARUGA KOTA KENDARI

Ninie Astyani1, M. Hasyim Djafar2, Anwar Daud3, Nurmin D4

1BAPELKES Propinsi Sulawesi Tenggara

2,3 Bagian Kesehatan Lingkungan, Fakultas Kesehatan masyarakat, Universitas Hasanuddin

4Alumni Kesehatan Lingkungan , Pascasarjana, UNHAS, Makassar


ABSTRAK

Masih tingginya insiden penyakit diare di Indonesia khususnya Provinsi Sultra di wilayah kerja puskesmas Lepo-Lepo, tidak lepas dari beberapa faktor yang diduga sebagai penyebab diare seperti kesehatan lingkungan, keadaan gizi, faktor sosial ekonomi serta minimnya tingkat kesadaran masyarakat tentang bahaya penyakit diare. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan sanitasi makanan/minuman dan lingkungan dengan kejadian diare, yang meliputi tiga variabel yaitu pengolahan makanan dan minuman, penyediaan air bersih, dan pengelolaan limbah. Penelitian ini merupakan penelitian survey analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasinya adalah seluruh anak balita yang berada di wilayah kerja puskesmas Lepo-Lepo Kecamatan Baruga Kota Kendari sebanyak 759 orang. Semua populasi berpeluang untuk menjadi sampel yang dipilih secara sample random sampling dengan jumlah sampel sebanyak 117 orang. Respondennya adalah semua ibu balita yang menjadi sampel tersebut. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak ada hubungan pengolahan makanan dengan kejadian diare (P = 0,691, P > 0,05), tidak ada hubungan penyediaan air bersih dengan kejadian diare (P = 0,418, P > 0,05), dan terdapat hubungan pengelolaan air limbah dengan kejadian diare (P = 0,01, P <>

Kata kunci : Sanitasi, diare, survey analitik, cross sectional, sample random sampling.

1 komentar:

  1. gimana crnya mengakses secara penuh jurnal tersebut.. mohon bantauannya

    BalasHapus