Senin, November 09, 2009

ANALISIS FAKTOR KONTAMINAN DALAM RUANGAN DAN KARAKTERISTIK KARYAWAN TERHADAP KEJADIAN SICK BUILDING SYNDROME PADA KARYAWAN DI BOSOWA GROUP THN 2004

Asiah Hamzah1, Burhanuddin Bahar2, Rostinah Lahaji3

1 Bagian Administrasi Kebijakan Kesehatan, FKM Unhas Makassar

2Bagian Gizi Masyarakat, FKM Unhas Makassar

3Alumni Administrasi Kebijakan Kesehatan, Pascasarjana,UNHAS, Makassar


Sick Building Syndrome adalah kumpulan gejala akibat adanya kondisi gedung yang tidak menenuhi syarat kesehatan. Keluhan yang ditemui pada Syndrome ini antara lain dapat berupa: batuk-batuk kering, sakit kepala, iritasi dimata, hidung dan tenggorokan, kulit yang kering dan gatal, fatigue, sulit berkonsentrasi dan lain-lain. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasional dengan pendekatan prospective study, bertujuan untuk menilai hubungan antara faktor kontaminan dalam ruangan dan karakteristik karyawan terhadap kejadian Sick Building Syndrome di gedung kantor pusat BOSOWA Group. yang menjadi variabel penelitian ini adalah karakteristik karyawan meliputi masa kerja dan kebiasaan merokok dan kontaminan dalam ruangan (kelembaban dan Karbon Monoksida). Penelitian ini melibatkan 155 responden dan hasil uji logistik regresi menunjukkan bahwa masa kerja, kebiasaan merokok serta kelembaban mempunyai kemaknaan terhadap kejadian Sick Building Syndrome. Dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara Indoor air quality dan karakteristik karyawan (masa kerja lama dan kebiasaan merokok pada karyawan) terhadap kejadian Sick Building Syndrome.


Keywords : Sick Building Syndrome, faktor kontaminan, dan kebiasaan merokok.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar